Setelah bergelut dengan proses-proses dalam menulis buku, tentu sebagai penulis hal paling membahagiakan ketika tulisan tersebut selesai. Setelah itu mencari-cari penerbit agar dapat dipublikasikan dan dinikmati oleh banyak pembaca. Tujuannya supaya tulisan kita dapat dibaca dan dinikmati oleh banyak orang. Apalagi jika tulisan kita dapat memberi manfaat bagi orang lain. Wah, tentu bahagianya bertambah bukan?
Usai naskah jadi dan siap dikirim ke penerbit buku, sebagai penulis Anda dapat menentukan kemanakah naskah Anda akan berlabuh. Dimana selanjutnya, strategi pemasaran akan menjadi ujung tombak supaya buku Anda diterima dan laku terjual.
Dengan demikian, kita perlu mencari informasi yang komprehensif terhadap penerbit yang akan kita tuju tersebut. Hal tersebut bisa kita lakukan melalui media internet atau dengan mendatangi langsung kantor penerbit yang bersangkutan. Bahkan kita juga bisa melihat kualitas sebuah penerbit novel (fiksi) ataupun buku pendidikan yang paling laris dibeli. Nah, langkah pertama Anda harus mengetahui jenis penerbit dahulu.
Penerbit Mayor
Penerbit mayor dimiliki oleh perusahaan penerbitan besar, punya nama dan modal cukup yang membuat para penulis berbondong-bondong mengirimkan naskahnya. Bukunya pasti berISBN. Pegawainya saja punya spesialisasi sendiri-sendiri. Ada yang menata letak, desainer, editor, marketing, produksi, distribusi, promosi, semua saling mendukung untuk membuat sebuah buku layak terbit, layak tayang di toko buku, dan layak jual. Selain penulis cuma setor isi, mengenai pemolesan dan percetakan diserahkan semua ke penerbit mayor, faktor ‘mejeng di toko buku’ juga jadi daya tarik utama.
Dicetak ribuan eksemplar, supaya bisa mengisi puluhan toko buku dalam jaringannya, boleh muncul di jaringan toko buku lain karena ada divisi distribusi yang dipercaya kehandalannya, plus tayang di website toko buku online. Belum lagi karena sekarang masanya buku digital, penerbit akan mendaftarkan versi digitalnya ke website buku digital.
Penerbit mayor akan mencetak buku secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eks atau minimal 1000 eks yang disebar di toko-toko buku seluruh Indonesia. Jika kita dapat menembus penerbit mayor, setidaknya kita telah dibantu distribusi buku ke seluruh Indonesia. Tidak heran jika ingin menembus penerbit mayor harus melewati berlapis prosedur sebelum menerbitkan buku. Persaingannya sangat ketat dan editornya juga tidak asal pilih naskah. Biasanya hanya naskah berkualitas saja yang lolos penerbitan. Hasilnya bisa kalian lihat sendiri di toko buku Gramedia, Togamas, dan toko-toko buku besar lainnya.
Ditambah kita tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menerbitkan buku kita. Meski begitu, secara hitung-hitungan royalti ataupun bagi hasil, mereka tentu akan lebih selektif kepada kita. Royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Penulis akan dikirimi laporan penjualan dan uang royalti tiap 3 atau 6 bulan sekali.
Meski begitu, menerbitkan di penerbit mayor juga memiliki kelemahan kelemahannya juga. Kelemahannya dari penerbit mayor ini yakni waktu tunggunya lama. Itupun jika naskah yang kita kirim ditanggapi ya, biasanya sih karena disetujui. Kalau cenderung dicuekin biasanya memang mereka tidak tertarik. Biasanya dari pihak penerbit mayor akan memberikan jawaban atau konfirmasi selama 3 bulan akan menanggapi. Karena kalau naskahnya benar-benar outstanding, langsung ada email mau menerbitkan kok, cuma dalam hitungan minggu. Bayangkan yang masuk ke redaksi ada puluhan naskah setiap hari, setiap naskah ratusan halaman, jadi wajar jika penerbit mayor tidak langsung menanggapi naskah Anda.
Tidak jarang banyak penulis akhirnya kecewa karena telah menunggu lama dengan penuh harap, terus dapat kabar dari penerbit naskah ditolak, dengan berbagai macam alasan. Sungguh, ini saat-saat yang terkadang bikin drop untuk lanjut menulis.

Apa sih penyebabnya naskah yang masuk ke penerbit mayor sulit sekali untuk disetujui? Jawabannya sudah pasti penerbit tidak mau rugi. Penerbit akan sangat mempertimbangkan temanya, lalu melihat peluang pasar. Jadi, setiap naskah Anda yang ditawarkan, apakah memiliki peluang pasar besar atau kecil. Dan masih banyak lagi pertimbangan lainnya.
Coba anggap saja naskah kamu diterima. Jangan bayangkan setelah naskah diterima urusan Anda sebagai penulis langsung selesai. Ketika naskah masuk, masih banyak tahapan proses lain. Salah satunya merevisi naskah. Editor buku sebagai editing naskah. Ditahap editing akan ada saja ditemukan bagian yang kurang menurut editor. Bukan hanya kualitas saja yang dipertimbangkan, tapi juga pasar. Hingga akhirnya naskah yang penerbit mayor terbitkan bermutu.
Penerbit Indie
Keluhan atas lambatnya tanggapan dan pengerjaan di penerbit mayor tentu membuat kita berpikir bagaimana caranya menerbitkan buku lebih efisien? Hal ini bisa kita siasati dengan memilih penerbit indie. Kalau penerbit yang satu ini sudah pasti prosesnya sangat cepat. Tidak perlu harus menunggu lama atau diseleksi terlebih dahulu. Karena sudah banyak diketahui kalau penerbit indie tidak perlu menyeleksi. Cuma tetap ada aturan yang sudah umum yaitu tidak mengandung SARA.
Apabila Anda memilih penerbit indie untuk menerbitkan naskah, maka Anda akan mendapatkan hasil penerbitan buku seperti yang diinginkan. Mengapa? Bebas antrian adalah salah satu jawabannya, penerbit buku indie akan lebih fokus untuk menerbitkan naskah yang kita miliki sesuai dengan yang kita inginkan, maka dapat diapstikan hasilnya sangat memuaskan.
Perbedaan yang cukup mencolok antara penerbit mayor dan penerbit indie yakni biaya. Karena memang pelayanan dari penerbit indie berbeda dari penerbit mayor. Anda akan diberi fasilitas yang fast respon dan sesuai keinginan Anda, maka ada hal yang harus dibayarkan juga.
Apakah Penerbit Indie Selalu Mahal?
Sepertinya tidak. Ada banyak alasan mengapa bisa mengatakan penerbit indie worth it untuk dicoba. Soal kualitas dan keperluan terbit, seperti ISBN, royalti, penerbit Indie juga akan memberinya. Hanya memang Anda harus benar-benar selektif untuk mencari penerbit indie yang terbaik. Salah satu yang bisa coba Anda coba yakni Penerbit Deepublish.
Penerbit buku Deepublish sebagai penerbit professional. Setidaknya sudah ada lebih dari 3.774 naskah yang diterbitkan, dan ada lebih dari 1.548 penulis yang menerbitkan buku. Jumlah tersebut secara tidak langsung telah menunjukan bahwa penerbit yang berlokasi di Sleman ini sudah tidak di ragukan lagi. Setiap hari, banyak penulis yang menerbitkan buku. Anda juga bisa menjadi salah satu dari penulis Deepublish.
Penerbit buku Deepublish dari segi pelayanan juga cepat tanggap. Setiap calon penulis yang menghubungi akan segera di follow up. Tim penerbit Deepublish akan membantu calon penulis, baik penulis pemula maupun professional untuk menerbitkan buku. Tidak sekedar menerbitkan buku, tetapi juga membantu menjawab dan mengarahkan terkait system penerbitan buku. Sebenarnya tidak hanya menawarkan kecepatan dalam respons dari tim, tetapi juga cepat dalam memproses naskah yang ingin diterbitkan secara cepat.
Meski cepat, setiap naskah yang masuk akan segera di proses oleh tim penerbitan Deepublish seefektif mungkin. Ketika pihak penulis dan pihak penerbit sudah bersepakat, maka naskah akan segera di proses, dan segera di proses ke percetakan. Sebagai penerbit professional, maka naskah akan masuk ke tahap layouter dari tim ahli yang telah disediakan penerbit buku Deepublish.
Soal ISBN, tentu Penerbit Deepublish akan membantu mengurusnya. Jangan khawatir, promosi dan distribusi buku, Penerbit Deepublish akan membantu menjual di marketplace. Penerbit buku deepublis memiliki fleksibelitas yang tinggi. Jadi klien bisa berdiskusi dengan tim khusus Deepublish. Di jamin, calon penulis akan merasakan rasa nyaman, dan bisa dijadikan kesempatan untuk membangun rasa kepercayaan.

Hal ini juga diberikan untuk para penulis lama. Penerbit buku Deepublish juga memberikan fleksibelitas bagi penulis lama. Terkait keinginan untuk melakukan cetak ulang buku. Tidak hanya itu, Deepublish juga memberikan keleluasaan penulis untuk mencetak buku dengan jumlah eksemplar sesuai dengan keinginan penulis.
Paling sensitif memang soal royalty, nah di sinilah Penerbit Deepublish memberikan penawaran kompetitif. Sistem penjualan yang digunakan Penerbit Deepublish adalah secara Direct Selling. Artinya, teknik penjualan buku difokuskan ke kampus tempat penulis bekerja itu sendiri (pasar primer), dan kampus lain yang mungkin membutuhkan buku tersebut (pasar sekunder). Proses penjualan dapat dilakukan secara mandiri oleh penulis buku, dan juga dapat dibantu oleh sales agen tertunjuk untuk wilayah pemasaran primer buku tersebut.
Dari paparan artikel kali ini, apakah Anda masih binggung? Semoga tidak lagi. Setelah begitu banyak uraian yang dijelaskan mengenai penerbit mayor dan penerbit indie, baik kelebihan serta kekurangannya. Begitulah cara menerbitkan buku melalui penerbit mayor dan penerbit indie. Tentu saja hal tersebut menjawab kebingungan mengenai dimana Anda harus menerbitkan naskah Anda. Semangat menulis, semoga naskah Anda segera diterbitkan!
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.